Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, kunjungannya untuk memastikan SMK Jateng menjadi salah satu oase bagi siswa dari orang tua miskin. Dengan edukasi, diharapkan mereka mampu mengubah nasib.
"Di SMKN Jateng kita melihat betul background keluarganya. Karena ini didedikasikan untuk orang tak mampu. Ada yang tinggal sama neneknya, makan seadanya. Mudah-mudahan belajar di tempat ini bikin nasib dia dan keluarga berubah," katanya.
Oleh karena itu, Ganjar berpesan agar para siswa baru disiplin belajar dan mengikuti peraturan sekolah.
Kepala SMKN Jateng Sriyono mengatakan, ada 120 siswa kelas X yang mengikuti orientasi sekolah. Selain pengenalan kurikulum dan lingkungan sekolah, mereka juga digembleng baris berbaris. Ini merupakan upaya menumbuhkan kedisiplinan semenjak dini.
Dia mengatakan, lulusan SMKN Jateng 80 persen diterima di dunia kerja. Adapula, mereka yang terserap ke luar negeri melalui proses magang di Jepang.
Menurutnya, hal itu merupakan keistimewaan dari SMKN Jateng di mana lulusannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Selain kurikulum, pendidikan di sekolah itu menerapkan kedisiplinan. Siswa diharuska bangun dari pukul 04.00 pagi, dan selanjutnya mengikuti segala kegiatan sekolah.
"Kita diberi jatah magang setiap tahun 40 siswa ke Jepang, adapula yang melanjutkan ke universitas dan sisanya melanjutkan ke dunia kerja," ujar Sriyono.
Editor : Ahmad Antoni
smkn Jateng gubernur jateng ganjar pranowo pemprov jateng yatim piatu bocah yatim piatu sekolah pengusaha jepang
Artikel Terkait