Demi keselamatan bayinya, Waluyo pun berdiri di atas meja. Sambil memanggul bayinya, dia berdiri di atas meja, sesekali menutupi badan Alkenan dengan kain dari serangan nyamuk.
“Dalam kondisi gelap, saya tetap setia bersama anak. Saya sempat lega karena istri masih bekerja di luar,” kata Waluyo, Sabtu (14/1/2023).
“Sekitar 30 menit, tim relawan yang berjuang melawan derasnya banjir berhasil mengevakuasi warga, termasuk saya dan anak keluar dari perumahan,” katanya.
Sepekan setelah peristiwa banjir bandang, Alkenan tampak sehat dalam gendongan ayahnya. Sudah dua kali sejak tahun 2021, rumahnya diterjang banjir bandang.
Hal itu menjadikan Waluyo cukup trauma dengan peristiwa meluapnya Sungai Babon hingga dia dan istrinya berencana untuk pindah ke tempat tinggal yang lebih aman.
Seperti diberitakan sebelumnya, curah hujan tinggi membuat sungai babon meluap dan mengakibatkan banjir bandang menerjang perumahan Arion Mas Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen.
Lebih dari 500 kepala keluarga (KK) terdampak dan terpaksa keluar mengungsi, lantaran ketinggian air lebih dari satu meter.
Editor : Ahmad Antoni
banjir bandang Kabupaten Demak kisah heroik arus banjir perumahan arion mas sungai babon arus air kisah perjuangan
Artikel Terkait