Kapten CPM Purn Sanjoto mengelap helm putih yang pernah digunakan saat mengawal Bung Karno. (foto: Istimewa)

Awal bertugas di garis demargasi wilayah Denpom Surakarta pasca penguasaan Jepang. Kemudian di tahun 1948 bertugas sebagai pengaman rute gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman di wilayah Wonogiri hingga perbatasan Jawa Timur bermarkas di Jumopolo. 

Keberhasilannya saat itu berhasil mencarikan jalan pulang ke Yogyakarta pasukan gerilya Jenderal Soedirman dalam memenuhi panggilan Presiden Soekarno. Padalah menurut Sanjoto, saat itu pasukan Belanda banyak tersebar di wilayah Wonogiri.

Pasukan Sanjoto pun juga sering terlibat pertempuran kecil. Bahkan yang dinilai paling menggembirakan saat menghadang dan menghancurkan rombongan truk pasukan Belanda. 

"Saat itu kami sergap di pengkolan. Dinamit yang kami pasang meledak tepat saat truk melintas. Seketika di keremangan malam kobaran api ledakan menerangi seluruh wilayah perkebunan tebu. Rentetan tembakan kami arahkan ke truk yang membawa pasukan Belanda yang ternyata dari pasukan Gurkha dan berkulit hitam,” kenang Sanjoto di rumahnya, Jalan Belimbing Raya No 34 Semarang, Minggu (8/8/2021).

“Banyak yang gugur dan lainnya melarikan diri. Saat itu kami berhasil merampas banyak senjata diantaranya pistol FN45 dan senapan Jungle Rifle yang akhirnya saya gunakan untuk gerilya," kenangnya.

Sanjoto juga terkenang saat pasukannya menyeberangkan di sungai Bengawan Solo disergap pesawat Cocor Merah Belanda. Dari atas ditembaki dan membuat masyarakat pengungsi dan banyak pejuang yang gugur. 


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network