Serka Pardal, anggota Penerangan Kodim 0735 Surakarta pernah menyergap markas GAM dan melumpuhkan salah satu pimpinannya. (foto: IST)

“Jadi kita atur jadwal mulai dari bangun pagi, kegiatan latihan, sampai sore hari, pulang. Pagi kita pembinaan fisik, siang materi menembak. Kita tanamkan program yang belum pernah mereka lakukan,” ujarnya.

Pelatihan yang digeber tim pelatih dari TNI ini membuahkan hasil yang membanggakan. ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) pada 2013 tersebut membawa tim Brunei Darussalam menduduki peringkat keempat di bawah Indonesia, Thailand dan Filipina. Hal ini menjadi prestasi yang cemerlang di mana para pelatih dari TNI berhasil membawa Brunei melampaui target yang ditetapkan.

“Target dari Brunei sendiri pada saat AARM ke- 23 di Myanmar masuk 5 besar dari 10 negara peserta. Sebelumnya selalu mendapat nomor 7, 8 atau peringkat akhir. Dan pada saat pertandingan di Myanmar kontigen Brunei berhasil meraih 4 besar, di bawah Indonesia, Thailand dan Filipina. Jadi berhasil mengalahkan Malaysia dan Singapura, yang sebelum-sebelumnya selalu di atas Brunei,” katanya.

Kejuaraan satu ini memang menjadi ajang bergengsi untuk menunjukkan kehebatan masing-masing prajurit tentara di  negara ASEAN. Sertu Pardal menerapkan latihan yang begitu menyeramkan menurut versi tentara Brunei Darussalam.

Pelatihan yang diterapkan oleh Serka Pardal ternyata di luar batas kemampuan dari tentara Brunei Darussalam,. Bahkan tentara negeri penghasil minyak tersebut banyak di antaranya yang pingsan mengikuti kerasnya pelatihan yang dilakukan Pardal.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3 4

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network