Ilustrasi berdoa di kab Rahmah tempat bertemunya Nabi Adam dengan Siti Hawa.(Foto: SINDOnews)

Ketika Allah meniupkan ke dalam tubuhnya sebagian dari roh-Nya hal ini dilakukan mulai dari bagian kepalanya, maka tidak sekali-kali sesuatu dari tiupan itu mengalir dalam tubuhnya melainkan berubah menjadi daging dan darah. Ketika tiupan sampai pada bagian pusar, maka Adam memandang ke arah tubuhnya dan ia merasa kagum dengan apa yang ia lihat pada tubuhnya.

Lalu Adam bangkit berdiri akan tetapi tidak mampu. Hal inilah yang dimaksud oleh firman-Nya:

Manusia bersifat tergesa-gesa. (Surat Al-Isra: 11); Maksudnya terburu-buru, tidak mempunyai kesabaran dalam menghadapi kesukaran dan juga kedukaan. Setelah peniupan roh ke dalam tubuhnya telah selesai, maka Adam bersin, lalu mengucapkan alhamdulillahi rabbil alamina (segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam) melalui ilham dari Allah Swt., maka Allah berfirman menjawabnya, "Semoga Allah mengasihani kamu, hai Adam.

" Kemudian Allah berfirman kepada para malaikat yang bersama dengan iblis tadi secara khusus, bukan seluruh malaikat yang berada di langit, "Sujudlah kalian kepada Adam!" Maka mereka semuanya sujud, kecuali iblis; ia membangkang dan takabur karena di dalam dirinya telah muncul sifat takabur dan tinggi diri. Iblis berkata, "Aku tidak mau sujud karena aku lebih baik daripada dia dan lebih tua serta asalku lebih kuat. Engkau telah menciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah liat. Sesungguhnya api lebih kuat daripada tanah liat."

Setelah iblis menolak sujud kepada Adam, maka Allah menjauhkannya dari seluruh kebaikan dan menjadikannya setan yang terkutuk sebagai hukuman atas kedurhakaannya. Kemudian Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruh benda, yaitu nama-nama yang dikenal oleh manusia, misalnya manusia, binatang, bumi, dataran rendah, laut, gunung, keledai, serta lain-lainnya yang serupa dari kalangan makhluk hidup dan selainnya.

Kemudian Allah mengemukakan nama-nama tersebut kepada para malaikat yang tadinya bersama iblis, yakni mereka yang diciptakan dari api yang sangat panas, lalu Allah berfirman kepada mereka: Sebutkanlah kepadaku nama benda-benda itu. (Al-Baqarah: 31) Maksudnya, jelaskanlah kepadaku nama semua benda itu.

Dalam firman selanjutnya disebutkan: jika kalian memang orang-orang yang benar. (Al-Baqarah: 31) Yakni jika memang kalian mengetahui mengapa Aku menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Ketika para malaikat mengetahui bahwa Allah murka terhadap mereka karena mereka berani mengatakan hal yang gaib —padahal tiada yang mengetahui perkara gaib selain Allah semata— dan mereka tidak mempunyai pengetahuan mengenai-nya, lalu mereka berkata: Mahasuci Engkau. (Al-Baqarah: 32) Kalimat ini mengandung makna menyucikan Allah, bahwa tiada seorang pun yang mengetahui hal yang gaib kecuali hanya Dia semata.

Dalam kalimat selanjutnya para malaikat mengatakan, "Kami bertobat kepada-Mu." tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. (Al-Baqarah: 32) Kalimat ini mengandung makna kebersihan diri mereka dari pengetahuan mengenai hal yang gaib, tiada yang kami ketahui melainkan apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami seperti apa yang telah Engkau ajarkan kepada Adam.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network