Mujtaid Al Fatah, perajin kaligrafi menunjukkan garapannya di tempat produksi, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. (Foto/Angga Rosa)

Pada awal produksi, ustaz yang akrab disapa Fatah ini, memasarkan kaligrafi ke sejumlah temannya kyai. Akhirnya, mereka tertarik untuk memasarkannya. 

Ternyata, laku keras. Kaligrafi buatan Fatah ini diminati konsumen lantaran garapannya halus dan tidak tidak ada penulisan huruf hijaiyah yang salah atau pun kurang. "Kalau dibanding dengan produsen lain, hanya beda tipis. Namun, tetap ada pembedanya. Selain lebih rapi dan penulisnya benar, kaligrafi saya memiliki ciri tersendiri. Saya juga menerima pesanan sesuai permintaan konsumen," katanya.

Meski telah menemukan teknik dan tulisan kaligrafi yang diminati, Fatah tetap menerima masukan dan kritikan dari berbagai pihak. Ini demi perbaikan kualitas produksi. "Saya juga terus bereksplorasi dan melakukan inovasi agar lebih baik dan konsumen bisa puas," katanya.

Sementara dalam memasarkan karyanya, selain melalui sales, dirinya juga memasarkan sendiri. Harganya juga relatif murah, mulai dari Rp300.000 hingga Rp6 juta. "Harga menyesuaikan ukuran dan tingkat kesulitannya," katanya. 

Fatah juga memasarkan kaligrafinya di pasar tiban di jalan lingkar selatan (JLS) Salatiga yang buka setiap Minggu pagi hingga siang. Di tempat itu, dia juga sering memberikan hadiah kepada anak-anak yang bisa membaca kaligrafinya dengan benar. 

"Anak-anak yang bisa baca, saya kasih satu kaligrafi. Tujuan saya, untuk menyemangati anak-anak agar rajin mengaji (baca Alquran)," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network