Firlanda Dayu Pramesti, mahasiswi Jurusan Sastra Inggris Unisbank Semarang bersama rekan-rekannya. (Istimewa)

Bangunan sekolah itu terdapat di Dusun Mambang Desa Getas Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. Sekolah itu tidak memiliki banyak siswa, karena hanya terdiri tiga rombongan belajar. Yakni kelas 2, 4, dan 6.

“Jadi di SD 5 Getas itu cuma ada 3 kelas, 2, 4, dan 6 karena memang di sana kayanya cuma sekira 70 kepala keluarga. Jadi anak-anak tidak banyak. Nah tahun ini kebetulan ada kelulusan sekolah. Jadi mereka ngelulusin dan siap menerima murid itu tiap 2 tahun sekali,” katanya.

Di tengah semangat mengajar, pandemi Covid-19 tak urung menjadi tembok besar yang menghadang sebagaimana sektor lainnya. Firlanda dan rekan-rekan mahasiswa yang mengikuti kegiatan Kampus Mengajar, tak lagi berangkat ke sekolah. Sistem pengajaran diubah. Mereka lebih aktif menyambangi rumah-rumah siswa untuk memberikan materi pelajaran.

“Sistem belajarnya sekarang adalah home visit. Soalnya waktu itu pihak sekolah ditegur sama masyarakat situ, enggak boleh ngadain sekolah di sekolah. Jadi kita ngajar tetap home visit, sepekan ada tiga kali, Senin, Rabu, dan Sabtu,” ujar dia.

“Kalau sekolahnya sendiri masih takut karena sudah beberapa kali dapat teguran dari masyarakat, meskipun kita sekolahnya pun juga hanya 2 jam dan tidak ada jeda. Jadi masuk belajar langsung pulang. Tapi banyak masyarakat yang masih tidak ngebolehin. Jadi beli home visit,” katanya.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network