Sehingga, ia terpaksa tidur di atas genangan air asin. Sang nenek juga menderita sakit mata. Penglihatannya sangat berkurang, dan menghambat aktivitas. Ia mengaku beberapa kali mendapat bantuan dari pemerintah desa, relawan dan warga. Namun bantuan hanya cukup untuk beberapa hari saja.
Kepala Desa Tasikrejo, Sopiudin mengatakan, pihak desa dan pemerintah daerah sudah membantu memberikan sembako. Saat ini, masih diupayakan untuk perbaikan tempat tinggal.
Namun karena rumah masih numpang di tanah orang lain, sehingga harus ada kejelasan soal tanahnya. Pihak desa juga sedang membujuk agar nenek tersebut mau ditempatkan di panti wreda agar lebih terurus.
“Namun sampai sekarang masih belum mau karena alasan tidak betah, maunya tetap di rumahnya sendiri,” kata Sopiudin.
Kondisi lingkungan rumah nenek ini rawan abrasi karena derasnya gerusan ombak. Rumah, TPI, dan warung yang ada di dekat lokasi sudah hancur terkikis ombak. Saat ini rumah nenek Mur witri sudah nyaris habis dan ambruk karena gempuran ombak.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait