Istri Sugeng, Nengsih Surtini membuka usaha jualan jajanan di depan SD Kutoarjo. Hingga pandemi muncul dan meluas hingga Purworejo, tempat bekerja kena lockdown. Ia pun membantu istri jualan jajanan, tapi tidak begitu lama sekolah juga ditutup akhirnya lapak dagangan terpaksa ditutup.
Sugeng dan Nengsih sempat berusaha bertahan selama beberapa waktu, namun karena tidak ada pembeli akhirnya mereka menyerah. Gerobak dagangan pun dijual untuk menyambung hidup, sampai akhirnya uang itu habis mereka gunakan.
Sugeng pun menghubungi kerabatnya dan menceritakan persoalan yang dihadapi, mereka tanggap dan memberikan bantuan kerabat mengikhlaskan sedikit tanah untuk dibangun rumah berukuran 3 x 3 meter.
Bangunan itu sederhana hanya berdinding seng dan beratap genting, namun lantainya sudah disemen cukup bersih meski dalam satu ruangan itu kasur dan dapur dijadikan satu. Untuk mandi cuci dan kakus mereka memanfaatkan sumber air yang di salah satu sudut kebun.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup istri dan seorang anak, Sugeng bekerja serabutan. Namun sebagai buruh serabutan hasilnya tidak menentu,tergantung ada tidaknya orang yang meminta bantuan,” kata Sugeng, Minggu (24/1/2021) “Kalau pas tidak ada kerjaan yang makan apa yang ada di kebun atau terpaksa meminjam uang,” katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait