Sejauh dua pal dari Prawata, terletak Desa Undaan, di sana para kebayan masih tampak lalu lalang dengan dada telanjang dan memakai kuluk, karena menurut cerita tutur mereka ditunjuk sebagai para abdi Raja Demak.
Jadi, puing-puing Prawata itu dianggap sebagai sisa tempat tinggal raja yang luas, yang pasti lebih dari sekadar sanggar seorang pertapa keturunan raja yang telah memutuskan segala hubungan dengan dunia.
Sehingga, tidaklah mengherankan jika Adipati Pragola II, Raja Pati yang terakhir, melarikan diri ke tempat itu untuk menghindarkan diri dari kejaran bala tentara Mataram yang menang pada 1627.
Pada sumber lain disebutkan Sunan Prawoto lebih cenderung sebagai seorang ahli agama daripada ahli politik. Pada masa pemerintahannya, daerah bawahan Demak seperti Banten, Cirebon, Surabaya, dan Gresik, berkembang bebas tanpa mampu dikuasainya.
Pada masa pemerintahannya inilah dinilai kurang mahir berpolitik dan lebih berbakat sebagai ulama daripada raja. Dia pun sempat memindahkan pusat pemerintahan ke daerah Prawata.
Pada masa tersebut dikenal dengan sebutan Demak-Prawoto. Oleh sebab itu, Raden Mukmin pun terkenal dengan sebutan Sunan Prawoto.
Editor : Ahmad Antoni
kerajaan demak sunan prawoto spiritual sultan trenggono ahli agama ahli politik pangeran aria sultan demak
Artikel Terkait