SEMARANG, iNews.id - Kasus Covid-19 di Kota Semarang kembali naik. Hingga hari ini, Jumat (25/6/2021) terdapat 2.032 kasus dan didominasi oleh klaster keluarga.
Lima sampai sepuluh persen merupakan pasien anak usia balita hingga tujuh belas tahun. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam usai menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, Jumat (25/6/2021).
Hakam mengatakan, dalam periode ini terjadi perkembangan yang sangat mengkhawatirkan di Kota Semarang. Ketersediaan tempat tidur di rumah sakit seratus persen terisi. Bahkan di tenda-tenda darurat di rumah sakit juga penuh.
Kasus positif Covid-19 naik hampir 700 persen dibanding periode bulan Desember tahun lalu yakni sebanyak 300 kasus saja.
Kenaikan yang sangat luar biasa itu menjadikan Kota Semarang menjadi zona merah. Hakam menegaskan kecepatan penularan yang luar biasa ini dipengaruhi banyaknya klaster keluarga akibat masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Semarang sudah mengirimkan sampel whole genome sequencing ke Balai Penelitian Karantina UGM guna meneliti mutasi atau jenis virus namun hasilnya belum keluar.
“Kasus Covid-19 di Kota Semarang naik. Naiknya dibanding episode Desember 2020, lebih besar bulan ini. Kecepatan penularannya luar biasa,” kata Hakam, Jumat (25/6/2021).
“Terutama dari klaster keluarga . Kalau pasien anak (mohon maaf) porsinya mungkin sampai lima sampai sepuluh persen. Paling tinggi usia lima sampai tujuh belas tahun, itu yang masih banyak,” katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait