SEMARANG, iNews.id – Ada terobosan inovatif guna mengurangi risiko banjir sekaligus meningkatkan cadangan air tanah di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Terobosan itu yakni menerapkan teknologi zero run-off yang berupa instalasi terintegrasi antara PoreBlock (paving block berpori) dan sumur resapan.
Terapan teknologi itu diinisiasi Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba Grup GoTo dan changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) dengan meluncurkan proyek Semarang Berdaya.
Para changemakers dari Reservo Air dan Liberates Creative Colony mengidentifikasi Kelurahan Meteseh sebagai salah satu area paling rentan terhadap bencana banjir. Pada tahun 2021, Semarang mengalami 432 bencana alam, 63,11 persen di antaranya bencana hidrometeorologi.
Pada tahun yang sama, kasus banjir menimpa Meteseh berulang kali dan membawa kerugian sosial ekonomi kepada lebih dari 100 jiwa di tiap kasus. Bencana banjir di Meteseh disebabkan oleh perubahan fungsi lahan, perubahan iklim, alasan geografis maupun perilaku masyarakat.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, Budi Prakoso menyatakan dukungan terhadap inisiatif program ini.
"Saat ini sudah dilakukan berbagai bentuk penanggulangan banjir di Semarang, seperti pembangunan tanggul, polder, pompa, dan bendungan. Namun itu belum cukup, kami masih membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat dan memperluas dampak di Kota Semarang," katanya, Jumat (14/10/2022).
Monica Oudang, Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa mengatakan, pihaknya melihat masyarakat di Meteseh dan area lain di Semarang membutuhkan solusi yang bisa berdampak lebih cepat dan lebih luas.
"Inilah yang menjadi alasan YABB dan CCE hadir di Meteseh, membawa inovasi yang mudah diaplikasikan dan direplikasi sehingga bisa mencegah banjir," ujarnya.
Menyadari urgensi permasalahan bencana hidrometeorologi di Kota Semarang, para changemakers berupaya menyusun solusi inovatif melalui Catalyst Changemakers Lab (CCL).
Editor : Ahmad Antoni
banjir kota semarang sumur resapan unnes Dinas pekerjaan umum ruang terbuka hijau drainase bencana air tanah air bersih
Artikel Terkait