Oleh karena itu, sifat dan sikapnya membuat karakter seorang ‘banci’ melekat pada dirinya. Sehingga Rianto menerima semua hujatan dan perilaku menyakitkan yang telah dialami sejak lama hanya karena dianggap seseorang yang ‘berbeda’,
Akhirnya Rianto menghubungkan dua sisi yang hidup dalam tubuhnya melalui pentas pertunjukan Tari Rakyat Lengger Lanang. Melalui pertunjukkan panggung tari, mereka dapat mengekspresikan diri secara bebas tanpa melihat perbedaan gender di dalamnya.
Penyajian Tari Lengger Lanang
Ketika Rianto menampilkan tarian sebagai karakter penari perempuan, ia juga melakukan tarian yang berbeda dengan karakter Topeng Klono. Topeng ini merupakan sosok gagah dan raja yang sangat mengesankan karena Rianto ingin mengubah tubuh laki-lakinya yang terdapat dalam topeng Klono.
Selain itu, tari Lengger Lanang sangat identik dengan riasan wajah yang tebal sehingga tidak terlihat seperti laki-laki yang memainkan peran tersebut.
Riasan ini digunakan untuk menyembunyikan bagian laki-laki yang menonjol, agar tak kalah cantik dari penari perempuan. Ciri terakhir dari seorang penari adalah busananya.
Pakaian yang dikenakan penari Lengger Lanang antara lain mekak, ilat-ilatan, sabuk timang, dan jarit duyung. Hal ini akan menambah kesan cantik dan ayu bagi penari Lengger Lanang.
Itulah Lengger Lanang yang menjadi contoh untuk bisa menghargai perbedaan dalam hal apapun terlebih soal cross gender.
Editor : Ahmad Antoni
lengger lanang tarian tari tari tradisional festival perempuan jawa tengah banyumas kebudayaan gender
Artikel Terkait