Makna filosofis dan sejarah batik parang, motif tertua di Indonesia sudah ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura. (Foto: Istimewa).

Motif saling berkesinambungan bermakna hidup yang tidak pernah putus, konsisten memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan dan memperbaiki hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya. 

Sementara itu dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id menjelaskan, makna motif batik parang secara filosofis merupakan tidak pantang menyerah. Motif yang saling terkait bermakna perjuangan tidak pernah putus.

Ada juga yang menyebutkan, motif batik parang konon ditemukan oleh Sultan Agung dari Mataram. Motif ini terinspirasi dari ombak laut yang berkesinambungan dengan kekuatan luar biasa hingga mampu memecah kerasnya karang.

Inspirasi itu diperoleh ketika Sultan Agung bermeditasi di Pantai Selatan. Inspirasi ini kemdian digambarkan dalam bentuk motif batik yang kini kenal batik parang.

Sesuai perkembangan zaman, batik parang memiliki beragam jenis, yaitu parang barong, parang kusumo, parang rusak, parang curigo, parang pamor, parang tuding, parang centung, parang klitik, dan masih banyak lagi. 

Semua jenis parang ini sudah mempunyai makna sendiri. Masing-masing berbeda penggunaannya yang menunjukkan status orang yang memakainya.

Itulah makna filosofis dan sejarah batik parang yang menarik untuk diketahui. Sebagai warisan budaya sangat penting dan bangga memakai batik yang kini telah mendunia.


Editor : Kurnia Illahi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network