BLORA, iNews.id – Bupati Blora Arief Rohman melarang pihak sekolah menarik seragam siswa. Larangan itu merespons banyaknya sekolah menengah pertama (SMP) di Blora yang menarik pengadaan seragam.
Pengadaan seragam oleh pihak sekolah menjadi polemik bagi orang tua/wali murid di sejumlah SMP. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, kesulitan ekonomi yang dialami orang tua menjadikan mereka keberatan.
Bagaimana tidak, biaya seragam sekolah per siswa mencapai Rp800.000-Rp1 juta jelas sangat memberatkan para orang tua.
Bupati Arief mengatakan, pihaknya meminta Kepala Dinas Pendidikan Blora dan KKS untuk mengimbau kepada sekolah agar tidak memberatkan siswa dengan seragam sekolah.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait