SOLO, iNews.id – Tradisi pembagian bubur Samin saat Ramadan di Masjid Darussalam, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo kembali ditiadakan akibat pandemi Covid-19. Tradisi ini telah dua tahun terakhir ditiadakan karena berisiko mengundang kerumunan.
“Memang sebaiknya jangan membuat bubur Samin dulu karena mengundang kerumunan," kata Takmir Masjid Darusalam, Rosyidi Mochdlor, Selasa (13/4/2021).
Saat kondisi normal sebelum pandemi, dalam satu hari bubur Samin bisa dibagikan minimal kepada 500 orang. Biasanya warga mulai mengantre setelah salat Ashar. Bahkan, tidak jarang bubur yang dibagikan bisa lebih dari 1.000 porsi.
"Antrean ini yang dikhawatirkan menimbulkan kerumunan, sulit untuk memastikan jaga jarak karena biasanya yang datang sangat banyak," katanya.
Apalagi untuk waktu pembagian juga dibatasi. Yakni usai Ashar hingga menjelang Maghrib. Pendeknya waktu pembagian berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait