Kota Salatiga sangat membutuhkan tenaga pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19. (ilustrasi/foto Sindo)

Sementara itu, usulan Ketua DPRD Salatiga dipenuhi oleh Pemkot Salatiga yang langsung mengadakan pelatihan pemulasaraan jenazah terpapar Covid-19. Pelatihan diberikan sebagai antisipasi bila terjadi lonjakan kasus meninggal karena Covid-19.

Kabid Kawasan Permukiman DPKP Kota Salatiga Hengky Aryo Alfianto mengatakan jika petugas minimal dua orang yang melakukan pemulasaraan, tapi kalau yang meninggal berbadan besar tentu harus menyesuaikan. Sedangkan yang melaksanakan pemakaman bisa enam orang lebih.

“Yang meninggal di rumah karena isoman, kita beri bantuan peti, APD, mori, sabun, cotton bud, shampo, dan non muslim kita tambah bantal dan guling kecil. Kalau ada di masyarakat yang meninggal karena dimungkinkan covid-19 ajukan bantuan,” kata Hengky.

“Tapi Kalau meninggal di RSUD kita menerima sudah rapi dalam peti. 1 peti mati kami berikan 10 APD, asumsinya 2 untuk yang memandikan, dan 8 untuk yang menguburkan,”  katanya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network