"Kalau anggaran (dana untuk pembuatan bubur samin) ini dari simpatisan Masjid Darussalam, jamaah, ada dari luar kota, termasuk yang tinggal di Banjarmasin hingga Singapura, mereka bersedekah," kata Nurcholis.
Wakil Ketua Takmir Masjid Darussalam itu berharap tradisi pembagian bubur samin Banjar bisa lestari, apalagi sekarang tradisi itu sudah menjadi salah satu daya tarik wisata religi pada Bulan Ramadan.
"Kami hanya ingin berbagi dengan masyarakat," katanya.
Saat ini tradisi pembagian bubur samin tidak hanya menjadi pengobat rindu para perantau terhadap kampung halaman, tetapi juga menjadi simbol toleransi antar-umat beragama.
Warga dengan berbagai latar belakang suku dan agama bisa ikut mengantre untuk mendapat bubur samin gratis dari panitia di Masjid Darussalam. Mereka bisa datang ke masjid untuk bersama-sama menikmati bubur samin tanpa harus memberitahukan identitas maupun agama.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait