Ribuan warga menyaksikan kirab budaya Dugderan di Jalan Pemuda Semarang, Selasa (21/3). (foto: iNews.id/Antoni)

Dalam kesempatan itu, mbak Ita juga mengucapkan selamat memasuki bulan Ramadhan dan sangat bersyukur karena pasca pandemi sejumlah kegiatan dapat dilaksanakan tanpa pembatasan. “Semua kegiatan bisa sepenuhnya dijalani. Ibadah sudah 100 persen, Alhamdulillah sudah bisa diadakan di masjid, mushola, langgar,” katanya.

Meski demikian, pihaknya tetap berpesan kepada warga Kota Semarang untuk dapat menyesuaikan dengan protokol kesehatan. “Kami menghimbau tetap mewujudkan protokol kesehatan seperti cuci tangan, kalau di tempat ramai ya tetap pakai masker,” ujarnya. 

Selain itu, Mbak Ita memberitahukan kepada warga agar tidak melaksanakan buka ataupun sahur bersama di jalan raya. Mbak Ita menegaskan pihaknya akan menyediakan tempat-tempat untuk kegiatan tersebut.

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar dalam melaksanakan kegiatan buka dan sahur bersama harus melaksanakan sesuai dengan titik-titik lokasi yang ditentukan Pemkot Semarang. Kami mengimbau agar dalam kegiatan sahur dan buka bersama tidak dilakukan di jalanan, karena sudah ada Peraturan Wali Kota yang melarang itu,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho mengatakan, tema Dugderan kali ini adalah 'Simpul Penguatan Kemajemukan Budaya Menuju Pemulihan Ekonomi’. 

Tema tersebut, lanjutnya, mengandung arti kebangkitan perekonomian masyarakat Kota Semarang setelah pandemi Covid-19 berakhir.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network