Masyarakat juga dengan antusias menyaksikan arak-arakan yang didahului dengan marching band murid SD Kanisius Kurmosari dan puluhan vandel wilayah dan lingkungan.
Romo Didik mengucapkan terima kasih kepada warga sekitar yang mengizinkan mengadakan arak-arakan ini. ''Terima kasih kepada masyarakat sekitar yang mengizinkan dan menjaga kami selama arak-arakan, sehingga bisa berjalan aman dan lancar,'' katanya.
Menurutnya, hal ini membuktikan kehidupan toleransi yang ada dalam masyarakat. Selain itu, arak-arakan melewati perkampungan ini menggambarkan kesederhanaan sosok Yesus yang juga hadir dalam situasi konflik dan bencana. Umat diharapkan mencontoh kesederhanaan itu, serta hadir dan membantu masyarakat.
Rangkaian perayaan setelah Minggu Palma, yakni Kamis Putih (peringatan perjamuan terakhir Yesus dengan para murid), Jumat Agung (Yesus wafat disalib), dan Minggu Paskah.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait