Dampaknya, banyak warga terserang penyakit gatal-gatal di bagian kaki dan tangan. Mereka harus membeli obat gatal sediri karena belum tersentuh tim medis.
"Sudah seminggu gatal-gatal, selama tidak diobati rasa gatal terus menjalar ke seluruh kulit," kata salah satu korban banjir, Kasni.
Warga meminta pemerintah segera mendirikan posko banjir dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga. Mereka sampai kini masih bertahan di rumah dan tidur di atas banjir.
Banjir juga membuat aktivitas sekolah terhenti. Seperti di SDN 3 Lemahputih, seluruh siswa diliburkan hingga waktu tidak bisa ditentukan karena seluruh ruang kelas dan guru terendam banjir.
Banjir juga merendam tanaman padi yang baru ditanam maupun yang siap panen. Akibatnya, tanaman padi menjadi puso dan gagal panen.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait