“Jadilah prajurit yang solid bisa menyatukan seluruh komponen bangsa untuk menjaga kedaulatan negara Indonesia. Jadilah contoh yang baik bagi rakyat. Bantu rakyat, karena merekalah yang membantu perjuangan kami merebut kemerdekaan dahulu," katanya.
Pria uzur yang pernah menjadi sopir Bung Karno saat inspeksi pasukan pemukul dalam Operasi Penumpasan DI/TII di Slawi ini mengaku iri menyaksikan TNI sekarang yang tampil gagah.
"Saya berpikir andai kata dulu pakai pakaian loreng tentu akan terlihat gagah seperti anak-anak (prajurit) sekarang. Dulu saat awal berjuang hanya pakai celana komprang dan sarung. Seperti petani yang sedang dolan jalan ke mana-mana. Baru setelah itu pernah pakai seragam warna keki dan hijau sampai pensiun 1983," kata Sanjoto.
Dia mengaku sangat membahagiakan dikunjungi prajurit TNI dan Polri saat momen HUT ke-77 TNI. "Saya tidak menyangka akan dikunjungi. Jadi merasa bahagia ada yang mengingat. Ini kesempatan untuk menyampaikan pesan kami kepada generasi muda. Jangan pernah menyerah dalam mengabdi pada bangsa dan negara. Jangan mau dilemahkan dan diadu domba," ujarnya.
Sementara, Danramil mengatakan bahwa silaturahmi ini dilakukan keluarga besar Koramil dan Polsek Gayamsari ingin menyampaikan terima kasih kepada para sesepuh TNI.
“Mereka yang lebih dulu ada dari kami. Selain itu kita butuh suri teladannya sebagai tentara pejuang yang mengalami perang kemerdekaan," kata Rahmatullah.
Editor : Ahmad Antoni
mengharukan perang kemerdekaan polisi militer HUT ke-77 TNI jenderal soedirman prajurit tni prajurit tni ad danramil
Artikel Terkait