Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memotongan rabut gimbal salah satu peserta ritual ruwat rambul gimbal di Desa Wisata Sembungan, Kejajar, Kabupaten Wonosobo. (Antara)

Dia mengatakan, cukur rambut gimbel itu sebagai warisan budaya tak benda Wonosobo yang sudah ditetapkan tahun 2016. Menurutnya, cukur rambut gimbal ada beberapa versi, kalau di Desa Sembungan ini sudah ada akulturasi budaya dari agama Islam.

"Dalam ruwat rambut gimbal di sini ada salawatan dan tidak pakai sesaji dan tidak ada kemenyan," katanya.

Dalam ruwat rambut gimbal tersebut, dipercaya bahwa bagi peserta yang akan dipotong rambutnya harus dipenuhi apa yang menjadi permintaannya, kalau tidak dituruti maka rambut gimbal akan tumbuh lagi.

Seorang peserta pemotongan rambut gimbal Suyatmi (38) mengatakan, dirinya mempunyai rambut gimbal karena ada keturunan dari orang tuanya.

Dia merasakan rambut gimbal tumbuh di kepalanya sejak tujuh tahun lalu dan pernah mencoba dipotong tetapi tumbuh lagi.

"Mudah-mudahan melalui upacara ruwatan ini rambut gimbal saya benar-benar hilang, tidak tumbuh lagi," kata Suyatmi yang pada ritual ini dirinya minta dibelikan kambing bunting.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network