Anwar menilai, dengan kolaborasi tersebut hak kuasa tambang menjadi milik bersama. "Sehingga dengan demikian tambang tersebut menjadi tambang bersama yang tidak hanya dikuasai oleh pemilik kapital," kata dia
Anwar menjelaskan, dengan demikian rencana proyek pemerintah akan terjuwud tanpa adanya konflik di dalamnya.
"Sehingga semua pihak merasa senang dan diuntungkan dan rencana pemerintah untuk menyukseskan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut dapat terwujud sesuai dengan yang direncanakan," katanya.
Sebelumnya, puluhan warga Wadas, Purworejo, ditangkap polisi karena menentang pengukuran tanah untuk pembangunan waduk. Namun keadaan berangsur pulih setelah polisi membebaskan warga yang ditangkap.
Dari insiden tersebut, Gubernur awa JTengah Ganjar Pranowo meminta maaf dan kini Desa Wadas masih dijaga aparat untuk mencegah kericuhan kembali terjadi.
Menurut laporan, diketahui korban seorang perwira polisi AKP Novandi Arya Kharizma dan anak Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arfin Paliwang. Ada pula Fatimah, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kedua jenazah kini sudah diserahkan ke pihak keluarga.
Editor : Ahmad Antoni
majelis ulama indonesia mui desa wadas kecamatan bener Kabupaten Purworejo andesit bumdes tambang batu
Artikel Terkait