Mursalin sendiri sudah berjualan degan bakar selama 14 tahun. Awalnya, pria asal Bugangan Kota Kendal ini sempat merantau di luar kota dan mengalami sakit.
Dia mencoba meramu obat dengan membakar degan ditambah rempah-rempah seperti jahe dan meminumnya. Merasa punya khasiat untuk menambah daya tahan tubuh, Mursalin pun mulai menekuni profesi penjual degan di daerah kelahirannya.
Dalam racikan degan bakar, dia menambahkan beberapa rempah-rempah alami seperti jahe, alang-alang dan temulawak untuk menambah khasiat air degan.
Harganya pun cukup terjangkau hanya Rp18.000 tiap satu buah degan bakar. Selain itu, pria dua anak ini juga menyediakan menu es degan biasa dan degan wulung.
Dalam proses pembakaran degan, Mursalin menggunakan bara api dari batok dan serabut kelapa di dalam tong selama empat jam. Setiap tong-nya bisa memuat 25 sampai 27 degan sekaligus. Degan yang dipilih pun harus degan yang berkualitas agar tidak pecah saat dibakar.
Tak jarang pembeli harus mengantre karena degan yang dibakar harus benar-benar matang agar rasanya bisa maksimal. “Awalnya saya dulu kan perantau, pernah sakit terus saya obati pakai degan bakar cepat sembuh. Degan bakar dikasih alang-alang, temulawak, jahe. Ada ramuan-ramuan lain dari tumbuh-tumbuhan semua,” kata Mursalim, Minggu (11/7/2021).
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait