Proses pembuatan degan bakar di waung kelapa di jalan tembus Kelurahan Tunggulrejo, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal. (iNews/Eddie Prayitno)

“Waktu pandemi pertama ramai sampai 50. Tapi pandemi sekarang memang luar biasa. Sebenarnya kalau mau lebih bisa, tapi nggak mampu tenaganya. Proses pembakarannya saja sampai empat jam. Saya bakar pagi jam 10, matangnya jam 2 siang,” katanya.

Dia berharap, apa yang ia jual bisa bermanfaat untuk semua orang, khususnya bisa membantu dalam menjaga kesehatan tubuh masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Sementara salah seorang penikmat degan bakar mengaku sudah lama berlangganan degan bakar di tempat mursalin. Menurutnya degan bakar yang dibumbui rempah-rempah memiliki rasa yang unik, panas dan segar namun tanpa menghilangkan rasa gurih buah kelapa.

“Saya sering banget beli (degan) di sini, karena sudah menjadi langganan. Jadi kelapa muda yang dibakar ini bagus buat kesehatan tubuh. Di badan merasa hangat,” kada Ade Vian, penikmat degan bakar.

“Kalau degan dibakar ini ada rasa gurihnya. Kemudian keaslian kelapa muda nggak hilang. Ya seger-seger panas dan ada sedikit gurih,” katanya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network