SEMARANG, iNews.id – Olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan digelar di rumah istri anggota TNI korban penembakan di Jalan Cemara 3 Padangsari Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (21/7/2022). Tim gabungan menggelar olah TKP lanjutan berdasarkan keterangan saksi dan hasil analisis CCTV.
Olah TKP dipimpin Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dan Dandim 0733 BS Semarang Letkol Havana, Dan Pomdam Kolonel CPM Widyo Wahyono dan Asintel Kodam Kol Inf Wahyu Yudayana.
Olah TKP lanjutan melibatkan tim Inafis dan petugas Denpom 4 Semarang. Pelaksanaan olah TKP mendapat penjagaan ketat dari Polisi Militer (PM).
Dari pantauan di lokasi, tampak ceceran darah mengering masih membekas di teras rumah korban, yang berdekatan dengan pintu masuk.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, olah TKP lanjutan hari keempat pasca kejadian ini untuk menyinkronkan barang bukti digital berupa CCTV yang ada di lokasi dengan kondisi di sekitar rumah dan jalanan saat kejadian berlangsung pada Senin (18/7) sekira 12.00 WIB.
"Kita bersama tim gabungan ini melakukan olah TKP lanjutan guna menyinkronkan alat bukti digital CCTV dengan kondisi real di jalanan dan rumah saat penembakan terjadi," katanya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan rekaman CCTV korban R (34) sempat masuk ke dalam rumah (teras) usai ditembak orang tidak dikenal pada Senin (18/7/2022) siang.
Kapolrestabes Semarang mengatakan bahwa korban mengalami luka di bagian perut akibat tembakan tersebut. "Dua tembakan, satu bersarang di perut korban," katanya.
Polisi sendiri telah mengungkap ciri-ciri dan peran empat pelaku penembakan R. Dia mengatakan empat pelaku menggunakan dua sepeda motor, masing-masing Kawasaki Ninja dan Honda Beat Street tanpa nomor polisi.
Adapun ciri-ciri keempat pelaku yang terekam dalam kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian diketahui masing-masing untuk pelaku yang berperan sebagai eksekutor penembakan menggunakan helm yang biasa digunakan untuk motocross, bersepatu warna hitam merah, serta menggunakan senjata api yang diduga pistol.
Sedangkan dua pelaku lain yang mengendarai Honda Beat bertugas sebagai pengawas saat eksekusi penembakan. "Salah seorang pelaku diketahui berambut panjang," ujarnya.
Dari rekaman CCTV, kata dia, para pelaku yang diduga merupakan warga sipil tersebut selalu berkomunikasi dengan seseorang melalui telepon sebelum beraksi.
Editor : Ahmad Antoni