KARANGANYAR, iNews.id – Puluhan calon siswa SMA Negeri Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah yang sudah diterima akhirnya dianulir setelah kedapatan menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) saat mendaftar di sekolah itu.
Dari hasil penelusuran tim sekolah tersebut, sebanyak 32 calon siswa itu ternyata bukan dari kalangan warga miskin. Pihak sekolah pun akhirnya mendiskualifikasi puluhan calon siswa yang sebelumnya sudah diterima. SMA Mojogedang merupakan salah satu dari tiga SMA di Karanganyar yang mendapat teguran keras dari Gubernur Jateng terkait banyaknya calon siswa yang menggunakan SKTM.
Kepala SMA Mojogedang, Purwadi mengatakan, setelah terkena teguran keras dari Gubernur Jateng, pihaknya langsung menerjunkan dewan guru untuk melakukan verifikasi SKTM. Hasilnya, 32 SKTM milik calon peserta didik dicoret karena tidak sesuai kenyataan setelah diverifikasi.
“Kami mengaku kesulitan untuk mengecek langsung di lapangan. Selain alamat para peserta didik yang lokasinya jauh dan menyebar, tenaga guru yang belum mencukupi membuat pihaknya baru menyelesaikan verifikasi,” katanya, Rabu (11/7/2018).
Menurut Purwadi, masih sedikitnya sekolah negeri di Mojogedang membuat para orang tua maupun calon peserta didik khawatir tidak diterima sehingga banyak warga dari kalangan mampu turut melampirkan SKTM agar diterima di sekolah.
“Di SMA Mojogedang sendiri terdapat 252 peserta didik yang melampirkan SKTM ketika mendaftar. Dengan rincian, 140 untuk Jurusan IPA dan 112 untuk Jurusan IPS,” katanya.
Sementara itu, para orang tua dan murid pendaftar pagi tadi terlihat mendatangi sekolah untuk mengetahui kepastian diterima atau tidaknya di sekolah tersebut. Namun, pihak sekolah tidak dapat memutuskan masuk atau ditolaknya para pendaftar tersebut karena bergantung dari panita penyeleksi Dinas Pendidikan Provinsi Jateng. Pihak sekolah kemudian meminta para orang tua memantau via website.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait