Proses pembuatan batik ecoprint yang dilakukan oleh ibu-ibu di Banyumas.(iNews/Saladin Ayyubi)

BANYUMAS, iNews.id Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat ibu-ibu di Banyumas mencari peluang usaha.  Salah satunya dengan memanfaatkan daun-daunan di sekitar rumah yang ternyata bisa menghasilkan uang dengan omzet belasan juta per bulan.

Ibu-ibu perajin membuat kerajinan batik ecoprint dengan bahan daun-daunan dan kain sutra, kulit binatang dengan pewarna kayu hutan. Hasilnya, ecoprint ini dijual hingga ke luar Jawa dengan harga bersaing. 

Mereka memanfaatkan daun-daun di depan rumah seperti daun pohon lanang, daun singkong, daun bunga Kamboja hingga rumput-rumput liar sebagai bahan baku kerajinan batik ecoprint.

Batik ecoprint sendiri adalah teknik pewarnaan alam dengan memanfaatkan getah dedaunan untuk mencetak motif dari daun itu sendiri pada sebuah kain.

Pembuatan batik ecoprint ini  terbilang cukup rumit dan lama serta dibutuhkan sentuhan rasa seni agar hasil cetak ecoprint bisa bernilai etnik.

Daun-daun pilihan yang sudah dipetik ini biasanya langsung ditata di atas selembar kain sutra.  Cara penataan daun-daun ini tentunya memerlukan keahlian khusus agar tertata sesuai motif etnik yang dikehendaki.

Setelah daun tertata di atas selembar kain, kemudian kain ini digulung dengan dilapisi selembar plastik. Setelah dilipat, kain ini barulah direbus kurang lebih tiga jam.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network