“Pohon di belakang gedung kesenian sudah ikut jatuh ke laut, karena longsor semakin parah. Kita ya ikut was-was juga mas, “ ujarnya.
Ia berharap instansi terkait membantu upaya penanganan, agar talud longsor tidak menjalar pada robohnya bangunan. Apalagi selama ini rest area Binangun kerap menjadi persinggahan warga luar daerah yang kebetulan melintas di jalur Pantura.
“Tempat ini yang mengelola BUMDes Binangun, saya nggak tahu kalau BUMDes sudah laporan ke Pemda soalnya saya hanya sebagai penghuni kios di sini. Muda-mudahan ditangani, dilihat nggak pantes gitu. Orang luar daerah liat kan ya nama Pemda jadi ikut jelek, kok seperti ini nggak ditangani, “ ujarnya.
Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang menyatakan kawasan tersebut sudah bukan lagi kewenangan instansi Dinbudpar. Ketika ada kerusakan talud, menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Pramujo mengaku akan mengupayakan karung untuk diisi tanah dan ditumpuk, sebagai penanganan darurat lokasi yang terkena longsor.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait