Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Endang Rahmawati mengaku sebagian pedagang masih ada yang menjual minyak goreng dengan harga lama.
"Kebanyakan pedagang sudah terlanjur beli dengan harga mahal, akhirnya kalau dipaksa untuk menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET) pasti mereka merugi," katanya.
Endang menyakini untuk menghabiskan stok minyak goreng dengan harga lama itu tidak membutuhkan waktu lama karena masyarakat masih banyak yang membutuhkan komoditi itu.
"Kami akan menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng dengan menerapkan HET. Oleh karena itu, saya memperkirakan dua pekan ini stok minyak goreng yang lama sudah habis berganti stok minyak goreng yang baru," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait