Yasmiati telah bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Hong Kong selama 2,5 tahun melalui penyalur tenaga kerja PT Pelita Karya Juhari yang berkantor di Kecamatan Godong.
Selama berada di Hong Kong, dia rutin berkomunikasi dengan suami dan dua anaknya yang masih kecil. Komunikasi terakhir terjadi lima hari sebelum tragedi kebakaran apartemen itu terjadi.
Karnoto kemudian menghubungi pihak penyalur untuk meminta bantuan melacak keberadaan istrinya. Pihak penyalur menyatakan telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Hong Kong dan terus memantau perkembangan.
"Harapannya selamat dan cepat ketemu," ucapnya.
Sementara itu, ibu mertua Yasmiati masih dalam kondisi syok akibat beredarnya informasi simpang siur di media sosial mengenai keberadaan korban.
Keluarga besar di Grobogan tetap berharap Yasmiati dapat segera ditemukan dalam keadaan hidup, meski rasa cemas terus menghantui mereka. Harapan itu menjadi satu-satunya pegangan di tengah ketidakpastian yang masih menyelimuti.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait