Bupati Rembang Abdul Hafidz saat mengecek simulasi pembelajaran tatap muka belum lama ini. Foto: iNews/Musyafa Musa.

“Teknisnya bagaimana kan tinggal diatur, apakah siswa masuk separuh-separuh bergantian atau seperti apa. Kuncinya protokol kesehatan ketat,” kata Jumanto. 

PGRI Provinsi Jawa Tengah sudah menggelar penelitian, menyangkut efektivitas pembelajaran jarak jauh. Angka tingkat keberhasilan maksimal 60 persen, sedangkan 40 persen sisanya tidak jalan.

Ketika pemerintah sempat menerapkan pembelajaran tatap muka dimulai dari perguruan tinggi, kemudian SMA, SMP dan baru SD/TK, justru PGRI tidak setuju. Ia menyarankan pembelajaran tatap muka dimulai dari kelas rendah dulu, SD, SMP, baru SMA dan seterusnya.  Sebab, pembelajaran jarak jauh (online) sulit diterapkan di kelas rendah. 

“Kalau anak-anak SMA dan kuliahan, saya kira masih bisa mengikuti belajar lewat HP. Yang kelas rendah ini, kami dorong agar tatap muka dimulai,“ ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang Mardi mengatakan, tahun ajaran baru untuk SD dan SMP rencananya berlangsung mulai 12 Juli 2021. 

Apakah nantinya digelar pembelajaran tatap muka atau masih jarak jauh, pihaknya masih menunggu perkembangan terkait penyebaran Covid-19. Ia meminta masyarakat bersabar, karena daerah tidak bisa memutuskan kebijakan sendiri.

“Surat dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan akan menjadi acuan kami di daerah. Semoga ada solusi terbaik,“ kata Mardi.


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network