SOLO, iNews.id - Program dua hari di rumah saja yang diterapkan oleh Gubenur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tampaknya tidak diterapkan di Kota Solo sepenuhnya. Warga masih tetap beraktivitas di luar rumah seperti biasa.
Dari pantauan, kondisi jalan di Solo tetap ramai. Kerumunan orang masih tampak di berbagai titik. Mulai dari di pusat perbelanjaan seperti mal, mini market, pusat grosir, hingga pasar tradisional yang ada di Kota Solo, masih saja dipenuhi pengunjung. Warung-warung jajanan angkringan juga terlihat banyak dikunjungi masyarakat.
Warga mengaku berani keluar rumah karena pemerintah setempat memang tidak melarang warga untuk tetap beraktivitas seperti biasa selama penerapan dua hari di rumah saja.
Seperti yang diutarakan salah satu warga Solo, Agus Prabowo. Dia tetap keluar rumah karena dari informasi yang diterimanya, tidak ada larangan bagi warga Solo untuk tak keluar rumah.
"Loh, bukankah dari Pemkot Solo tidak melarang untuk keluar rumah. Asalkan tetap berpedoman aturan yang ada, memakai masker," kata Agus, Sabtu (6/2/2021).
Sementara itu suasana di Pasar Gede Solo terlihat lumayan sepi, meski tetap beroperasi. Pantauan di dalam pasar, banyak pedagang yang masih berjualan. Namun, ada beberapa lapak yang memilih tutup.
Seperti yang terlihat di pintu masuk Pasar Gede. Biasanya di pintu masuk pasar terbesar di Kota Solo ini banyak pedagang makanan menjual makanan khas kota Solo. Namun, kali ini, mereka lebih memilih menutup lapaknya. Justru yang banyak terlihat buka para pedagang buah dan kebutuhan persiapan perayaan Imlek.
"Lumayan, ini pembeli buah segar untuk sembahyangan (Imlek) banyak yang datang. Tapi jumlahnya berkurang banyak," kata pedagang buah di Pasar Gede, Yuni.
Yuni berpendapat, situasi seperti ini seperti pertunjukan ketoprak. Pasar diizinkan buka, tapi warganya tetap diminta ada di rumah.
"Pasar boleh buka, warganya diminta di rumah, koyok ketoprak," kata Yuni yang diamini pedagang buah lainnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait