Usai bersenang-senang, dia kemudian kembali ke TKP dan memeriksa kondisi korban. Mengetahui korban masih hidup, dia lalu memutilasi tubuh korban mengunakan pisau.
“Saat itu masih bernapas,” ucapnya.
Dia menjelaskan, memutilasi kedua lengan korban karena kesal sering memukulnya. Sementara kepala korban dipotong karena sering dimarahinya. Setelah itu dia memasukkan kedua lengan korban ke dalam karung.
Kemudian, pada Jumat malam dia mengambil semen dan pasir dari rumah korban yang berada di Perumahan Pondok Bukit Agung, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang yang lokasinya berjarak tiga kilometer dari TKP.
Semen dan pasir itulah yang kemudian digunakan untuk mengecor jasad korban di lorong selokan sisi selatan TKP. “Saya tidak menyesal, saya malah puas,” ucapnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait