Selain itu, peran lain perempuan juga dilibatkan dalam penggalangan untu mendukung aksi terorisme. Termasuk menjadi kurir hingga penyedia logistik bagi kaum pria yang dianggap berjuang (aksi terorisme).
“Kemudian menjadi fund riser atau penggalangan dana, menjadi logistic supplier atau suplai logistik. Kemudian menjadi agen, menjadi kurir, itu yang dilakukan istrinya Noordin M Top, istrinya Doktor Azhari, istrinya Santoso,” ujarnya.
“Tapi kan mereka tidak kelihatan di permukaan, tidak terekspos di media, yang terekspos adalah mereka yang melakukan aksi di arena terbuka, yang di lapangan. Seperti pelaku bom bunuh diri ini. Makanya saya menyebut keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme adalah hidden threat atau ancaman tersembunyi,” katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait