Dia juga mengajak para ibu untuk melaksanakan Germas dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. "Itu penting, pandemi ini agak kurang kegiatannya untuk senam bersama dan lain-lain. Ini perlu diingatkan lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala DP3A Kota Semarang, M. Khadik mengatakan, kegiatan bertema Gerak dan Langkah Perempuan Sehat Tanpa Osteoporosis untuk Semarang Hebat ini lantaran cukup banyak perempuan di kota Semarang yang mengalami osteoporosis.
Data Dinas Kesehatan Kota Semarang menyebutkan, sebanyak 74 persen kasus osteoporosis terjadi pada kaum perempuan sebanyak 1.154 orang. Sedangkan kaum laki-laki hanya 26 persen atau 405 orang saja yang terkena osteoporosis.
"Data Dinkes osteoporosis dialami banyak kaum perempuan. Maka kami memberi wawasan dan mengedukasi kaum perempuan di momentum Hari Ibu kali ini," ungkap Khadik.
Dia berharap kaum perempuan ke depannya tidak banyak yang menderita osteoporosis, hal ini dalam rangka mendukung kota Semarang sebagai Kota Sehat.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait