Dengan demikian, petani lereng pegunungan wilayah selatan Kabupaten pekalongan ini meraih omzet Rp100.000 per hari.
Casndoyo sudah memiliki pelanggan di pasar-pasar untuk suplai kolang-kaling, sehingga berapa pun pasokan selalu laris di pasaran.
Dikatakannya, aktivitas sebagai petani kolang-kaling dilakukan sejak remaja. Dari profesi ini, dirinya mampu menghidupi keluarga.
Setiap hari, dibutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk memproduksi kolang-kaling. Mulai dari proses memetik, hingga merebusnya kemudian dikupas.
Seiring menurunnya kasus Covid-19, para petani kolang-kaling berharap permintaan pasar terus meningkat. Sebab dua tahun sebelumnya sepi karena dampak pandemi.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait