SEMARANG, iNews.id – Sejumlah perusahaan di Jepang ternyata banyak meminati pekerja asal Jawa Tengah (Jateng). Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnakertrans Jateng Masduqi.
Terkait pola kerja, Masduki mengatakan pekerja dari Jawa Tengah disukai oleh pemberi kerja di Jepang. Ini karena etos kerja dan tingkah laku yang baik.
"Sebulan paling tidak pekerja magang bisa mendapatkan upah Rp10 juta. Belum ditambah lembur. Tahun pertama belum ada lembur, tahun kedua ketiga sudah ada lembur," katanya di Semarang, Senin (17/10/2022).
Sementara Pemprov Jateng memberangkatkan lebih dari 300 orang untuk mengikuti program magang ke Jepang. Tahun 2022 ini, program tersebut kembali digelar setelah vakum dua tahun karena Covid-19.
Sebanyak 275 orang diseleksi untuk berangkat ke Negeri Sakura.Seorang calon peserta program ini Abdul Rosyid mengaku antusias. Dia mengatakan keikutsertaannya untuk mengubah nasib dan mewujudkan asanya memunyai sebuah bengkel sepeda motor.
Ditemui saat seleksi fisik, pria asal Kabupaten Pemalang itu mengaku mengetahui program ini dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Dari informasi tersebut ia kemudian memberanikan diri ikut seleksi.
"Cita-cita punya bengkel dan membuka usaha toko sembako. Saudara saya juga pernah mengikuti magang ke Jepang ini juga, katanya kerja di Jepang itu nyaman. Dan itu sudah terbukti saudara saya sudah punya usaha dari upah magang di Jepang. Nah saya ingin kerja di sana untuk mengumpulkan modal," katanya.
Sekretaris Disnakertrans Jateng Defransisco Dasilva Tavares mengatakan, program ini dibuka mulai Senin (10/10). Namun, rangkaian seleksi dan pelatihan serta pemberangkatan berjalan hingga awal tahun 2023.
Editor : Ahmad Antoni
pekerja jepang jawa tengah magang negeri sakura kementerian tenaga kerja kabupaten pemalang pemprov jateng Magang ke Jepang
Artikel Terkait