Masing-masing kepala daerah lanjut Ganjar diminta memiliki pemahaman dan kebesaran jiwa. Dirinya mengistilahkan, semua kepala daerah harus jembar dadane dhowo ususe (lebar dadanya dan panjang ususnya).
"Jadi mesti sabar, dikritik ya saya tahu perannya apa. Mesti ono ngempete (ada menahan diri) juga. Jangan sama-sama merasa sama, saling bersaing dan hebat-hebatan," katanya.
Atau ada salah satu kepala daerah yang merasa nomor satu, kemudian bertindak semaunya sendiri. Tidak boleh para pemimpin daerah di Jateng saling jegal saat masih sama-sama memimpin.
"Jangan bersaing, hebat-hebatan. Atau kemudian yang merasa nomor satu iki nggonku kabeh (ini punya saya semua), tak pek dhewe sak seneng-senengku (saya miliki sendiri sesuka saya), ya nggak bisa. Nggak boleh itu, semua ada porsinya masing-masing," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, hubungan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono dengan Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi dikabarkan retak. Bahkan, Wakil Wali Kota Tegal dikabarkan tidak pernah masuk ke kantor selama beberapa hari dengan alasan sopir serta ajudan pribadinya ditarik dari rumah dinasnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait