Gubernur Ganjar Pranowo mengawali pidato dengan membaca puisi karya penyair Taufik Ismail. (Istimewa)

Ibarat perang, Muhammadiyah tidak akan khawatir strategi dan senjata apa yang akan digunakan musuh. Karena segala lini telah diperkuat jauh-jauh hari. "Muhammadiyah akan selalu ada dan selalu dibutuhkan di Republik ini. Jangan tinggalkan ummat, jangan tinggalkan masyarakat. Selamat Milad ke 108. Ya Allah Tuhan Rabbiku. Muhammad Junjunganku. Al Islam Agamaku. Muhammadiyah Gerakanku," ujarnya.

Disinggung soal puisi yang disampaikan dalam sambutannya, Ganjar mengatakan ada makna mendalam. Puisi itu sangat luar biasa sebagai sebuah pelecut semangat kehidupan.

"Kita harus berusaha menjadi beringin di puncak bukit, yang menjadi pencerah dan menjadi sumber kehidupan. Kalau tidak sanggup ya nggak usah ngoyo, jadilah tanaman perdu tapi bermanfaat dan indah selalu. Kalau nggak sanggup juga, ya sudah jadilah rumput, tapi rumput yang hijau dan indah. Intinya apa, dimanapun tempatnya, selalu bermanfaat. Dan itulah harapan kami pada Muhammadiyah," katanya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network