BOYOLALI, iNews.id - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali mendorong para petani wortel lereng Gunung Merbabu dan Merapi untuk meningkatkan mutu dan kualitas hasil panen. Wortel lokal diharapkan dapat bersaing agar harganya tidak anjlok di pasaran.
"Perdagangan bebas, apabila harga sayur jenis wortel anjlok pada saat ini. Yang terpenting memperbaiki mutu dan meningkatkan kualitas hasil panen agar dapat bersaing di pasaran," kata Kepala Dispertan Boyolali, Bambang Jiyanto, Selasa (1/3/2022).
Para petani sayuran di Kecamatan Selo, Boyolali melakukan mediasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan serta dinas terkait lainnya untuk mencari solusi karena harga wortel di tingkat petani anjlok. Harga wortel yang semula Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram, kini hanya laku Rp1.000 per kilogram.
Bahkan para petani sempat aksi dengan menjual wortel hasil panen di Kota Boyolali harga seikhlasnya. Mereka kecewa produksinya tidak laku dijual karena kalah bersaing dengan wortel dari daerah lain di pasar tradisional setempat.
"Sekarang ini, yang jelas harus berani bersaing, karena perdagangan bebas. Jadi mutu produksi yang harus diperhatikan," kata Bambang Jiyanto.
Para petani saat menanam juga harus melihat potensi daerah lain, sehingga hasil panen di wilayah Selo, jenisnya tidak berbenturan dengan wilayah lainnya.
"Karena semua menanam dengan jenis tanaman yang sama, harganya pasti akan turun. Jadi memang harus jeli melihat petani lain dan bagi-bagi informasi agar bisa mengatur strategi tanam," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait