Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa perbuatan pelaku pembantu ini sebenarnya bukan atas kehendak mereka. Mereka hanya didoktrin sempit dan dijanjikan sesuatu oleh pelaku utama atau aktor intelektual. Sehingga, mudah dimanfaatkan untuk melakukan apa saja seperti mengeksekusi bom di tempat-tempat ibadah.
"Perbuatan pelaku ini sudah tidak rasional, sangat menciderai nilai kemanusiaan maka polri harus tangkap dan adili otak pelakunya dan dilawan sampai tuntas," katanya.
Sebelumnya, terjadi ledakan yang diduga dari aksi bom bunuh diri pada hari Minggu (28/7/2021) di depan Gereja Katedral Jalan Kajaolalido, Kota Makassar.
Kejadian itu membuat sejumlah orang terluka dan dua meninggal dunia. Terbaru, Polisi mengumumkan telah menangkap empat orang yang diduga terkait dengan kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar, sekaligus mengetahui aksi teror bom itu.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait