“Kerukunan dan toleransi antarumat beragama di sini memang sangat kental. Contohnya kalau ada yang tarawih, yang jaga warga Kristen,” kata Suwadi, pendeta GITJ Tempur, Senin (4/4/2022). “Kalau puasa kita saling menghormati, kita juga seperti ikut puasa,” katanya.
Sementara, Bupati Jepara Dian Kristiandi mengapresiasi kehidupan toleransi antarumat beragama di Desa Tempur. Dia berharap bisa menjadi inspirasi daerah lain.
“Luar biasa kalau kita berbicara masyarakat Tempur ini. Itu merupakan salah satu warisan budaya kita, kegotongroyongan, kebersamaan. Bhinneka itu sangat terjaga sekali,” kata Bupati Andi.
“Harapannya tidak hanya menginspirasi wilayah kecamatan lain yang ada di Jepara, tapi harapannya adalah Republik Indonesia semuanya seperti ini. Begitu indah sekali kalau itu terjadi,” katanya.
Pembangunan masjid dan gereja di Desa Tempur dikerjakan secara gotong royong masyarakat sekitar tanpa memandang agama yang dianut. Desa tempur menjadi cerminan dalam menjaga hubungan toleransi antarumat beragama.
Editor : Ahmad Antoni
Kabupaten Jepara bupati jepara islam kristen toleransi toleransi antarumat beragama umat muslim kristiani
Artikel Terkait