Area pemakaman Tambak Lorok yang tak lagi tampak patok maupun batu nisan yang hilang tergerus abrasi. (iNews/Taufik Budi)

“Kalau kita ini orang yang masih hidup. Bagaimana caranya untuk memperjuangkan bahwa nanti suatu saat entah yang muda yang tua pastilah (meninggal),” kata Joko Mulyono, peziarah, Senin (12/4/2021).

“Kalau kita jauh pengin ziarah kan susah. Apalagi posisi makam sebagai lautan begini. Bagaimana kita bisa mendekat. Ya kita tetap berdoa,” katanya.

Bukan hanya pemakaman, abrasi juga merusakan kawasan permukiman warga.  Air laut tak hanya masuk ke rumah tapi juga meninggalkan banyak kerusakan dinding jebol hingga bangunan ambruk sering terjadi ketika gelombang laut pasang menghantam.

Kerusakan lingkungan di pesisir utara laut Jawa ini cukup parah.  Bahkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut perubahan iklim global menjadi ancaman serius bagi warga kawasan pesisir termasuk salah satunya adalah Kota Semarang.

Kondisi ini diperparah dari total hutan mangrove di Jawa Tengah seluas 56 ribu hektare hanya 22 persen yang kondisinya memadai. Sebaran hutan mangrove di Jawa Tengah hanya terdapat di 13 kabupaten wilayah pantai utara dan tiga kabupaten di pantai selatan Jateng.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network