PURBALINGGA, iNews.id - Ratusan siswa SMK Negeri di Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga, terpaksa belajar di kios-kios pasar desa. Hal itu karena gedung sekolah yang didambakan selama 14 tahun tak kunjung dibangun.
Pemerintah desa setempat yang prihatin dengan kondisi para pelajar, meminjamkan kios untuk diubah menjadi ruang kelas.
Tercatat, sebanyak 183 siswa SMKN terpaksa belajar di kios-kios pasar milik Pemerintah Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu.
Setiap kelas berisi 30 siswa terpaksa belajar di kios yang hanya berukuran tiga kali tiga meter. Para pelajar harus duduk berimpitan karena kondisi ruang yang sangat sempit.
Di kelas lain, para pelajar harus belajar dengan cara duduk lesehan beralaskan terpal untuk menyiasati ruang yang sempit.
“Melihat kondisi memprihatinkan para pelajar, kami tergerak hatinya untuk meminjamkan kios pasar yang belum ditempati. Pemerintah desa akan menghibahkan lahannya untuk dibangun gedung sekolah,” kata Kepala Desa Purbasari, Suwito, Rabu (29/9/2022).
Sementara, para siswa mengaku sangat bersyukur dengan kondisi ruang kelas sekarang lebih baik dibanding sekolah yang dulu. Sebelumnya, mereka belajar di rumah-rumah warga dan tenda terbuat dari terpal dan berlantai tanah.
Kondisi ini terjadi lantaran pihak sekolah yang di bawah kewenangan Pemprov Jateng, belum memiliki lokasi tanah. Selama 14 tahun, SMK Negeri Karangjambu menempati tiga ruang kelas milik SMPN Karangjambu.
Ada 13 kios yang dipakai SMKN Karangjambu untuk kegiatan belajar mengajar. Sebelas kios untuk ruang kelas dan dua kios untuk ruang guru dan kepala sekolah.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait