Prajurit TNI dan para petani bergotong royong membangun jembatan di di Desa Nanggulan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. (Ist)

"Tesih kuat mboten pak Sindu? Mriki kulo bantu angkat semene (masih kuat tidak pak Sindu? Sini saya bantu angkat semennya)," kata Sertu Adi menawarkan diri.

"Nggih kuat to pak Tentara, isih abot ninggalne anak bojo mangkat penugasan to pak, (masih kuat pak Tentara, masih berat meninggalkan anak istri berangkat tugas)" sahut Sindu.

Lelah bukan berarti menjadi lemah. Semua membuang jauh rasa gengsi, sama-sama merasakan jerih payah di antara rerumpun semak di tepian ladang. Masih lebih melelahkan menunggu pembangunan jembatan selama bertahun waktu daripada sekedar berjibaku dengan bahan bangunan itu.

Seluruh personel yang terlibat baik dari Kodim 0723/Klaten, Lanud Adi Soemarmo, Polsek Cawas maupun warga terlihat kompak. Kekompakan itu pun mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat setempat. 

‘’Kami senang melihat kekompakan personel TNI dan Polri saat bekerja bersama masyarakat menyelesaikan proyek TMMD. Kekompakan dan kerukunan yang ditunjukan, bisa menjadi teladan masyarakat desa kami,’’ kata Kadus Nanggulan, Bambang Sayoko.

Setiap hari, Satgas TMMD bersama masyarakat menurunkan material. Bahkan, semen dan pasir cadangan pun didatangkan untuk mengantisipasi keterlambatan pasokan material yang bisa menghambat pekerjaan.

‘’Pasokan material ke lokasi TMMD sangat penting agar pekerjaan fisik bisa cepat selesai. Saat awal sempat agak tersendat, tapi akhir-akhir ini sudah lancar. Mudah-mudahan semua pekerjaan bisa tepat waktu,’’ kata Sunarto (35) warga Desa Nanggulan.

Tidak heran di hari kelima sejak TMMD dibuka, pembangunan sudah mencapai 50 persen. Ini berkat kelincahan para prajurit dibantu masyarakat. 

Fondasi penyangga batang baja tampak kokoh juga sudah selesai dikerjakan. Baja berukuran besar sebagai penyangga lantai jembatan membentang kuat sehingga mampu menahan beban seukuran roda empat.

Camat Cawas, Moh. Prihadi, mengatakan salah satu sasaran TMMD yakni membangun kembali jembatan di atas Kali Jaran. “Jembatan dibongkar kemudian dibangun lagi. Karena kondisi jembatan sebelumnya sempit dan sering terjadi penumpukan sampah yang menyebabkan luapan air sungai,” kata dia.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network