"Kami ingin tidak ada pihak yang lempar tanggung jawab, ketika terjadi kegagalan prestasi pada tahun ini. Selagi bupati masih menjabat, kami ingin ini menjadi tanggung jawabnya," ujarnya.
Tuntutan pengunjuk rasa di antaranya meminta Bupati Kudus menghidupkan dan mengembangkan kembali program pembinaan sepak bola usia dini lewat kompetisi berjenjang serta penyediaan infrastruktur yang memadai, kemudian mendesak bupati agar memperbaiki tata kelola induk olahraga di Kudus, baik Askab PSSI maupun KONI Kudus.
Pengunjuk rasa juga menuntut bupati untuk bertanggung jawab atas prestasi Persiku selama menjabat bupati serta ikut membantu mencarikan investor maupun sponsor agar Persiku tidak bergantung dengan APBD.
"Tuntutan terakhir kami, yakni menuntut bupati Kudus memberikan jaminan Persiku Kudus agar bisa naik kasta ke liga 2 karena sebelumnya berada di Divisi Utama Liga Indonesia," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait