Sementara itu, di bawah simbol kota tertulis kalimat Pek-Alongan. Arti nama Pekalongan diketahui sebagai ‘Pendapatan’ melalui keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 Januari 1957, dan Tambahan Lembaran daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958, serta persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK Nomor KTPS-PPD/00351/II/1958. Di sisi lain, Pekalongan juga disebut mempunyai kaitan yang erat dengan tokoh Bahureksa bernama Joko Bau. Ia merupakan anak buah Sultan Agung.
Meskipun dikenal sebagai Kota Batik, namun Pekalongan disebut masih memiliki pekerjaan besar, yakni menjadikan batik sebagai cabang ilmu. Hal tersebut diungkapkan seniman batik asal Pekalongan, Dudung Alie Syahbana, seperti diberitakan iNewsJatenginfo.id.
Menurut Dudung, banyak ajaran penting yang wajib disebarkan dalam proses pembuatan batik, mulai dari ajaran tentang kesadaran manusia sebagai makhluk Tuhan, hingga cara-cara manusia harus berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya, Dudung memandang perlu adanya kajian yang lebih mendalam mengenai batik.
Tak hanya batik, rupanya Pekalongan juga terkenal akan kulinernya yang khas seperti sego megono dan garang asem. Jika Anda berkunjung ke kota Pekalongan, jangan lupa untuk menikmati berbagai wisata yang ditawarkan, salah satunya adalah Museum Batik.
Museum ini diresmikan oleh Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juli 2006. Dengan luas bangunan 2.500 meter persegi, museum ini adalah rumah bagi berbagai koleksi batik di Indonesia, mulai dari batik Jawa, Kalimantan, Sumatera, hingga Papua. Selain itu, museum tersebut juga memamerkan jenis kain dan teknik membatik yang ada di dunia.
Editor : Ahmad Antoni
kota pekalongan kota batik jawa tengah unesco pantai utara sultan agung susilo bambang yudhoyono museum batik
Artikel Terkait