Yana juga menyebut rencana Pemerintah melakukan penambahan jumlah pupuk bersubsidi. Hal ini sejalan dengan ketersediaan suplai yang sangat memadai. "Kemarin kami di Pekalongan ada kunjungan Bapak Presiden, alhamdulillah beliau merespons bahwa subsidi akan ditambah karena suplai pupuknya juga ada," ujarnya.
Berdasarkan data Pupuk Indonesia, produksi pupuk sampai dengan Desember sudah mencapai 10,7 juta ton, dan hingga 19 Desember 2023, penyaluran pupuk bersubsidi atau Public Service Obligation sudah mencapai 6 juta ton, sesuai dengan anggaran kontrak Pemerintah. Penyaluran tersebut terdiri dari 3,6 juta ton urea dan 2,4 juta ton NPK.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Jawa Tengah, Supriyanto, menyebut Jawa Tengah sebenarnya tidak kekurangan pupuk subdisi. Hal ini didukung data yang akurat.
"Kalau ada statemen pupuk subsidi kurang kenyataannya serapan di Jateng tidak pernah 100 persen. Realisasi penyaluran dan persentase petani tebus pupuk pada 2023, pupuk urea baru 78 persen, NPK 78 persen, NPK formula khusus 21 persen. Jadi rata-rata semua 78,31 persen," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait